Thursday, March 19, 2020


LITERASI:
 MENGATASI KEHIDUPAN





Literasi bukan barang baru, sudah ada sejak manusia menemukan budaya tulis menulis. Artefak atau manuskrif menjadi saksi bisu awal peradaban literasi manusia. Bicara tentang literasi memang takkan terlepaskan dari kegiatan membaca dan menulis. Seakan menjadi dua sejoli yang selalu berpegangan sang pembaca yang handal pastilah pandai menulis , demikian juga sang penulis handal ia seorang pembaca yang baik.
Sebenarnya literasi lebih dari sekedar itu, lebih dari sekedar memahami, mengerti dan menganalisis kembali hasil pengamatan dalam tulisan. Tetapi literasi telah merambah pada upaya memaknai, mengambil keputusan dan repleksi prilaku dari informasi yang diterimanya serta memproduk kembali dengan inovasi. Literasi bukanlah anugrah, dimana seseorang penulis berbakat berasal dari keturunan atau titisan. Tetapi literasi itu dicari dan ditemukan serta dilatih dengan terus menerus. Hingga seorang literat sanggup mengatasi kehidupannya dengan kegiatan literasinya.
Di bawah ini saya akan menyampaikan kisah yang bergubungan dengan kegiatan literasi seseorang yang dapat mengatasi kehidupannya. Dalam sebuah serial televisi ditayangkan sebuah kisah perjuangan seorang ibu yang berjuang menyembuhkan anaknya yang menderita penyakit kangker. Dalam perjalanan mendampingi sang buah hati sang ibu amat terpukul dengan ponis dolter yang mengatakan bahwa anak mereka tidak akan bertahan hidup hingga usia 8 tahun. Dengan segenap daya dan kekuatan sang ibu mencari alternatif cara dengan mendatangi berbagai dokter. Ternyata diagnosa dolter dokter yang ditemui semuanya sama, bahkan ada yang tidak masuk akal atau sembarang diagnosis.
Mulai saat itu sang ibu mulai melirik obat apasajakah yang diberikan doter untuk anaknya, dia membaca berbagai literatur kedokteran , mulai dari asal penyakit, jenis virus, makanan yang harus dihindari hingga kandungan obat –obat yang digunakan oleh dokter. Tidak sampai disitu, sang ibu mencari obat tradisional dari berbagai belahan dunia. Satu satu dicoba dan ditelitinya apakah benar dapat mengatasi secara berangsur angsur penyakit anaknya.
Mulai saat itu rumahnya dipenuhi oleh buku-buku dibidang kedokteran. Suaminyapun turut membantu melihat keseriusan istrinya mencari solusi untuk penyakit anaknya. Betul betul perjuangan yang luar biasa. Sang ibu memutuskan untuk tidak memeriksakan anaknya kedokter, karena muak dengan diagnosa dokter. Ia mencoba sendiri untuk menyembuhkan anaknya. Meramu obat dari buku-buku dan percobaan yang dia lakukan.
Waktupun berjalan , usia anaknya mencapai 8 tahun, dan terlewati sudah waktu yang mengkhawatirkan itu. Sang anak mampu bertahan hidup lewat perawatan sang ibu, yang secara telaten mengobati anaknya. Seluruh harta kekayaan mereka habis untuk melakukan riset obat yang dilakukannya. Akhirnya suami istri itu mendapatkan penghargaan karena dapat menemukan ramuan obat bagi penderita kangker. Dan mereka mendapat apresiasi dari seluruh warga kota.
Sekelumit  kisah itu berusaha mengkomunikasikan bahwa literasi dapat menyelesaikan masalah kehidupan seseorang. Dengan membaca, seorang ibu dalam cerita tersebut dapat  memahami ,memaknai , menganalisa hingga membuat sintesa baru dari konsep yang kita baca membentuk prodak baru bagi anaknya dan kemaslahatan umat manusia. Mungkin akan banyak kisah lain tentang membaca yang dapat membantu kehidupan seseorang. Ini menandakan betapa pentingnya literasi pada tataran Membaca.
Jika saja membaca sudah menjadi kebiasaan seorang ibu, seorang ayah, seorang pelajar, seorang guru, seorang birokrat, seorang petani, seorang nelayan , seorang pemulung atau seorang pegawai kasar sekalipun maka akan berapa banyak masalah hidup yang bisa mereka selesaikan sesuai bidangnya masing masing.
Kehidupan menjadi mudah dan sederhana. Pemerintah sudah selayaknya mengupayakan budaya literasi untuk semua, berbagai upaya harus gencar dilakukan untuk menunjang gerakan ini. Urgensi literasi yang terimplementasi pada  berbagai kegiatan kehidupan perlu menjadi bagian yang tak terlupakan.
Sekian

No comments:

Post a Comment

Pendaftaran Instruktur Pembelajaran Sastra berbasis Literasi Digital Bagi Guru

ayo, kita ikutan jadi Instruktur Pembelajaran Sastra berbasis Literasi digital bagi guru , jangan sampai ketinggalan ya! JAdi kesempatan bes...